Rocky Gerung adalah seorang staff pengajar di Departemen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yang juga merupakan seorang peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi. Rocky Gerung lahir di Manado pada 20 januari 1959.
Rocky menempuh studinya di Universitas Indonesia pada tahun 1986 dan memperoleh gelar sebagai sarjana sastra Universitas Indonesia. Rocky Gerung diketahui sering menyampaikan kritik keras kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya terkait penanganan permasalahan hoax atau berita bohong yang belakangan ini menjadi pembicaraan banyak orang. Menurutnya, pemerintah pada saat ini sedang panik. Ia sangat aktif menulis di berbagai media massa. Sejak tahun 2006 menjadi fellow pada sebuah Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) dan turut mendirikan SETARA Institute pada tahun 2007, sebuah perkumpulan yang di dedikasikan bagi pencapaian cita-cita dimana setiap orang diperlukan setara dengan menghormati keberagaman. Dia juga aktif mendorong pemikiran etis di Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan (SMI Keadilan) dan menjadi Pengajar Program “Kajian Filsafat dan Feminisme” (Kaffe).
Kalimat Inspiratif Rocky Gerung
“Nyala lilin yang paling terang adalah sebelum padam. Sisa sumbunya terbakar habis”~Rocky Gerung (Renungan)
Rocky Gerung (Renungan) “Kita tak jujur menilai fakta. Bahkan memanipulasi demi fanatisme. Mental kita tak sehat karena tak mampu keluar dari sindrom”~Rocky Gerung (Fanatisme)
“HAM itu hasil debat filsafat dunia. Keras dan tajam. Dokumennya juga jernih dan lengkap. Bacalah, supaya kritikmu agak bermutu”~Rocky Gerung (Hak Asasi Manusia)
“Kekuasaan itu, pada siapa engkau mengabdi hari ini, hanya menambah celenganmu. Bukan harga dirimu”~ Rocky Gerung
“Cara menghormati badut adalah dengan mentertawakannya”~ Rocky Gerung
“Kebun bunga bisa dibakar oleh para perompak, tapi tidak ada seorangpun yang bisa menunda tibanya musim semi” ~ Rocky Gerung
” sejarah politik dunia harus dibaca untuk ide KEADILAN, bukan untuk legitimasi mayoritas”~ Rocky Gerung
“Banyak soal sudah dapat dijelaskan oleh ilmu. Karena itu, mungkin Tuhan heran mengapa manusia masih bertikai memperebutkan akhirat. TUHAN memberi DEMOKRASI, MANUSIA malah memilih TEOKRASI”~Rocky Gerung
Sumber :
http://staff.ui.ac.id/rocky.gerung
Rocky menempuh studinya di Universitas Indonesia pada tahun 1986 dan memperoleh gelar sebagai sarjana sastra Universitas Indonesia. Rocky Gerung diketahui sering menyampaikan kritik keras kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya terkait penanganan permasalahan hoax atau berita bohong yang belakangan ini menjadi pembicaraan banyak orang. Menurutnya, pemerintah pada saat ini sedang panik. Ia sangat aktif menulis di berbagai media massa. Sejak tahun 2006 menjadi fellow pada sebuah Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) dan turut mendirikan SETARA Institute pada tahun 2007, sebuah perkumpulan yang di dedikasikan bagi pencapaian cita-cita dimana setiap orang diperlukan setara dengan menghormati keberagaman. Dia juga aktif mendorong pemikiran etis di Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan (SMI Keadilan) dan menjadi Pengajar Program “Kajian Filsafat dan Feminisme” (Kaffe).
Kalimat Inspiratif Rocky Gerung
“Nyala lilin yang paling terang adalah sebelum padam. Sisa sumbunya terbakar habis”~Rocky Gerung (Renungan)
Rocky Gerung (Renungan) “Kita tak jujur menilai fakta. Bahkan memanipulasi demi fanatisme. Mental kita tak sehat karena tak mampu keluar dari sindrom”~Rocky Gerung (Fanatisme)
“HAM itu hasil debat filsafat dunia. Keras dan tajam. Dokumennya juga jernih dan lengkap. Bacalah, supaya kritikmu agak bermutu”~Rocky Gerung (Hak Asasi Manusia)
“Kekuasaan itu, pada siapa engkau mengabdi hari ini, hanya menambah celenganmu. Bukan harga dirimu”~ Rocky Gerung
“Cara menghormati badut adalah dengan mentertawakannya”~ Rocky Gerung
“Kebun bunga bisa dibakar oleh para perompak, tapi tidak ada seorangpun yang bisa menunda tibanya musim semi” ~ Rocky Gerung
” sejarah politik dunia harus dibaca untuk ide KEADILAN, bukan untuk legitimasi mayoritas”~ Rocky Gerung
“Banyak soal sudah dapat dijelaskan oleh ilmu. Karena itu, mungkin Tuhan heran mengapa manusia masih bertikai memperebutkan akhirat. TUHAN memberi DEMOKRASI, MANUSIA malah memilih TEOKRASI”~Rocky Gerung
Sumber :
http://staff.ui.ac.id/rocky.gerung
Posting Komentar