Pasuruan,
Delapanenam.com | Kejadian ambruknya salah satu SDN di
Pandaan beberapa hari yang lalu, menjadi catatan buruk bagi dunia pendidikan di
Kabupaten Pasuruan dalam hal bangunan. Peristiwa naas di kecamatan Pandaan itu sempat viral di Media Masa
dan mengundang komentar dari beberapa pihak termasuk Bupati Irsyad Yusuf.
Dari kejadian itu munculah berbagai laporan
masyarakat terkait dana yang dikucurkan pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk
perbaikan gedung pendidikan. Salah satunya adalah SDN Sumbersuko Kecamatan
Kejayan, yang tahun ini merupakan salah satu SD yang mendapatkan bantuan DAK
rehab fisik dari APBD Kabupaten Pasuruan.
Namun Informasi yang didapat, bahwa dalam
pembangunan tersebut, panitia pembangunan tidak difungsikan, bahkan beredar
kabar seorang Ketua Panitia, Komitepun tidak dilibatkan dalam pembelanjaan. disinyalir
semuanya di handle oleh oknum Plt kepala Sekolah.
Menurut Solikhati , selaku Ketua panitia mengatakan,
bahwa dana yang sudah terserap sudah hampir 60 %. Namun saat dirinya tidak tahu
menahu tentang hal tersebut. “ Silahkan
bertanya sendiri kepada Plt Kepala Sekolahnya mas, saya tidak tahu menahu soal itu, “ jawab
Solikhati lirih. Menurut pengakuan Solikhati, dirinya hanya diajak ketika
proses pencairan di Bank, setelah itu
dirinya tidak dilibatkan apapun sebagai Ketua Panitia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Khojin selaku ketua
komite SDN Sumbersuko. Khojin menceritakan secara panjang lebar kepada media
tentang perilaku plt Kepala SDN Sumbersuko itu. “ Dari awal Pak Sutanak
mengatakan kepada saya bahwa pekerjaan rehab itu diborongkan kepada CV. Sinar
Mulya, ternyata belakangan saya ketahui bahwa semua bon pembelian ditulis atas
nama Sutamak sendiri.,” ucap Khojin kepada media. Khojin juga curiga bahwa
semua bon yang diperlihatkan Sutamak kepadanya adalah bon abal-abal.
“ Masak mas,
untuk perbaikan plafon saja dia mengaku habis 38 juta rupiah, padahal kalau saya yang borong itu 25 juta sudah
jadi,“ ucap Khojin kesal.
Posting Komentar